Minggu, 09 Oktober 2016

1. Apayang dimaksut dengan salinitas ?
     Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.
Salinitas air berdasarkan persentase garam terlarut
Air tawar Air payau Air saline Brine
< 0,05 % 0,05—3 % 3—5 % >5 %

2.  Apa alat untuk ukur salinitas ?











3. Salinitas air laut berapa ?
     air laut memiliki kadar keasinan 30-35 %

4. Asalinitas air laut mati ?
     Laut Mati memiliki kadar keasinan air
     mencapai 33%





https://id.wikipedia.org/wiki/Salinitas
http://ayu-nissa.blogspot.co.id/2012/11/salinitas-air-laut.html
https://putraingga.wordpress.com/2013/06/29/fakta-unik-laut-mati/

Sabtu, 08 Oktober 2016

SEJARAH PENGINDERAAN JAUH DALAM DUNIA KELAUTAN



ESSN : E1I015012
Jurnal Kelautan, vol 1, No.1, 1-5

SEJARAH PENGINDERAAN JAUH
DALAM DUNIA KELAUTAN

Oleh :
Rahmad Ilhi 1)*  dan Yar Johan2)
1)     Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu
2)     Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu

ABSTRAK
Penginderaan jauh (remote sensing) secara sederhana merupakan teknik untuk mengambil Objek di permukan bumi dari udarah dengang bantuan sensor. Penginderaan jauh modern mulai dikenal manusia pada 1858 ketika Gaspard-felix Tournachon pertama kali memotret kota Paris dengan menggunakan balon udarah. Penginderaan jauh memiliki beberapa pengertian dari parah ahli seperti Lillesand dan Keifer, inderaja adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang objek/wilaya/gejala dengan cara menganalisis data yang di peroleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan objek/wilaya/gejala yang sedang dikaji.

Kata kunci : penginderaan jauh, sejarah, kelautan
PENDAHULUAN
Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini. Perkembangan meliputi aspek sensor , wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta liputan dan keterseiaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang penggunaannya. Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan perkapital yang renda seperti India dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit sumber daya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (Quick Birth milik Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR) juga milik Amerika Serikat. Berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak memakai satelititu untuk pembangunan (Zuama Hulma, 2011).
Pada masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau di pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau foto grametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan Astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah “pengunderaan jauh” umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca (Thomas Lilleslan.M dan W.Kiefer Ralph, 2007).

SEJARAH PENGINDERAAN JAUH
Teknik penginderaan jauh (inderaja) sebenarnya sudah lama digunakan, yaitu setelah di temukannya kamerah. Percobaan pemotretan dari udara perna dilakukan oleh seniman foto asal Prancis bernama Gaspard-filex Tournachon atau lebih di kenal dengan panggilan Feli Nadar (1858) memotret daerah Bievre, Prancis dari ketinggian 80 meter dengan bantuan balon udarah, hasil pemotretan ternyata dapat digunakan oleh ahli tata runang kota untuk membuat peta penggunaan lahan dan peta morfolohi daerah Bievre. Di Amerika foto udara pertama kali dibuat oleh James Wallace Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365 meter diatas kota Boston. Era perkembangan inderaja yang spektakuler mulai terjadi saat ditemukannya roket yang membawa satelit keruang angkasa. Hal ini diawali dengan peluncuran satelit TIROS (Television and Infare Observation Satellite) pada tahun 1960. Yang merupakan satelit tak berawak khusus untuk pengembangan satelit cuaca. Pada perkembangan selanjutnya di luncurkan satelit berawak seperti Merkury, Gemini, dan Apollo (Mulyadi Kusumowidagdo dkk, 2008).
Penginderaan jauh (inderaja), khususnya inderaja dari satelit, berkembang sangat pesat. Negara-negara yang terlibat dalam pengembangan satelit akan semakin banyak termasuk didalamnya, dimana diketahui Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luas yang terbesar disekitar khatulistiwa dan diantara dua benua Australia, dan diapit dua samudra besar, yakni samudra Hindia dan amudra Pasifik. Selain itu Indonesia juga merupakan Negara Bahari yang memegang peran penting dalam pembentukan iklim dan lingkungan global (Purwadhi,1994).

PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH

Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni cara merekam suatu objek tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara,satelit, dan lain-lain. Dalam hal ini yang direkam adalah hasil gambar dari proses perekaman penginderaan jauh (inderaja) yang umumnya berupa foto (Godam, 1970).
Penginderaan jauh sering di singkat inderaja. Menurut Lillesand dan Keifer, inderaja adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang objek/wilayah/gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan objek/wilayah/gejala yang sedang dikaji (Belajar Geografi, 2008).
Beberapa pengertian penginderaan jauh oleh para ahli :
1)    Menurut Lilles and Kiefer : Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang didapat dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji.
2)    Menurut Lindgren : Penginderaan jauh adalah bermacam-macamteknik yang dikembangkan untuk mendapat perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus dalam bentuk radiasi elektromegnetik yang di pantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
3)    Menurut Sabins : Penginderaan ajuh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterprentasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan suatuobjek (Egi Apriyanto, 2010).

FUNGSI PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh salah satu upaya untuk memperoleh informasi tentang potensi sumber daya wilayah pesisir dan lautan dalam rangka untuk mengoperasikan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan adalah penggunaan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG). Informasi mengenai objek tersebut diolah, dianalisa, diinterpretasikan dan peta tematik tata ruang dengan menggunakan SIG. Pemanfaatan data pengindraan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dan pengelolaan wilaya pesisir dan lautan (Achmad Fachroddin Syah, 2010).
Digunakan untuk memperoleh data tentang permukaan bumi yang menggunakan media satelit pesawat terbang. Jenis data penginderaan jauh, yaitu citra (Lili Somantri, 2008).

KESIMPULAN
Penginderaan jauh merupakan ilmu atau seni untuk mendapatkan informasi suatu ojek tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara, satelit, dan lain-lain. Penginderaan jauh memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli. Penginderaan jauh (inderaja) suda lama digunakan setelah ditemukannya kamera, seniman foto asal prancis bernama Gaspard-filix Tournacho atau dikenal dengan panggilan Felix Nandar (1858) memotret daerah Bievre, Prancis dari ketinggian 80 meter dengan bantuan balon udara. Di Amaerika foto udara pertama kali dibuat oleh James Wallace Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365 meter diatas kota Baston.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, E. 2010. Pengindraan Jauh Khusus KLS XII IPS. http://adidani/.blogspot.co.id/2010/10/penginderaan-jauh-khusus-kls-XII-IPS.html?m=1. 24 September. Pukul 14:05 wib.
Geografi Belajar. 2008. Penginderaan Jauh. http://geografi61.blogspot.co.id/2008/10/penginderaan-jauh.html?m=1. Diakses tanggal 25 September. Pukul 15:38 wib.
Godam64. 1970. Definisi/Penginderaan Jauh (inderaja) Menurut Para Ahli. http://www.Organisasi.Org/1970/10/definisi-pengertian-citra-penginderaan-jauh-inderaja-menurut-para-ahli.html?m=1. Diakses tanggal 26 september. Pukul 00:57 wib.
Hilma, Zuama.2011. Makala Penginderaan Jauh. Zu’ama. Semarang.
Kusumowidagdo, Mulyadi. Dkk. 2008. Penginderaan jauh dan Interpretasi Citra. Semarang: Universitas Negeri Semarang dan LAPAN.
Lillesland, Thoma. M dan Ralpha W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Purwadi S, H dan Sanjoto T, B. 2008. Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jakarta: LAPAN.
Somantri, L. 2008. Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk mengidentifikasi kerentanan dan risiko banjir. Jurnal Gea. 8(2): 25-30.
Syah, A. F. 2010. Penginderaan dan Aplikasinya di Wilayah Pesisir dan Lautan. Jurnal kelautan. 3(1): 18-28.
UjianSMA.com. 2013. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh pada Berbagai Bidang. http://ujianSMA.com/pemanfaatan-citra-penginderaan-jauh-pada-berbagai-bidang. Diakses tanggal 24 September. Pukul 13:38 wib.