ESSN : E1I015012
Jurnal Kelautan, vol 1, No.1,
1-5
SEJARAH
PENGINDERAAN JAUH
DALAM
DUNIA KELAUTAN
Oleh :
Rahmad
Ilhi 1)* dan Yar Johan2)
1) Mahasiswa
Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu
2) Dosen
Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu
ABSTRAK
Penginderaan
jauh (remote sensing) secara sederhana merupakan teknik untuk mengambil Objek
di permukan bumi dari udarah dengang bantuan sensor. Penginderaan jauh modern
mulai dikenal manusia pada 1858 ketika Gaspard-felix Tournachon pertama kali
memotret kota Paris dengan menggunakan balon udarah. Penginderaan jauh memiliki
beberapa pengertian dari parah ahli seperti Lillesand dan Keifer, inderaja
adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang
objek/wilaya/gejala dengan cara menganalisis data yang di peroleh dari suatu
alat tanpa berhubungan langsung dengan objek/wilaya/gejala yang sedang dikaji.
Kata kunci : penginderaan
jauh, sejarah, kelautan
PENDAHULUAN
Penginderaan jauh berkembang
sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini. Perkembangan meliputi aspek
sensor , wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta liputan dan
keterseiaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang penggunaannya.
Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah
dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar
banyak jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika
Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun
dengan pendapatan perkapital yang renda seperti India dan Republik Rakyat Cina.
Berbagai satelit sumber daya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang
bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (Quick Birth milik Amerika) hingga
sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR) juga milik Amerika Serikat. Berbagai negara
di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak
memakai satelititu untuk pembangunan (Zuama Hulma, 2011).
Pada masa modern, istilah
penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat
atau di pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti
penginderaan medis atau foto grametri. Walaupun semua hal yang berhubungan
dengan Astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya
merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah “pengunderaan jauh” umumnya
lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca (Thomas
Lilleslan.M dan W.Kiefer Ralph, 2007).
SEJARAH
PENGINDERAAN JAUH
Teknik penginderaan jauh
(inderaja) sebenarnya sudah lama digunakan, yaitu setelah di temukannya
kamerah. Percobaan pemotretan dari udara perna dilakukan oleh seniman foto asal
Prancis bernama Gaspard-filex Tournachon atau lebih di kenal dengan panggilan
Feli Nadar (1858) memotret daerah Bievre, Prancis dari ketinggian 80 meter
dengan bantuan balon udarah, hasil pemotretan ternyata dapat digunakan oleh
ahli tata runang kota untuk membuat peta penggunaan lahan dan peta morfolohi
daerah Bievre. Di Amerika foto udara pertama kali dibuat oleh James Wallace
Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365 meter diatas kota
Boston. Era perkembangan inderaja yang spektakuler mulai terjadi saat
ditemukannya roket yang membawa satelit keruang angkasa. Hal ini diawali dengan
peluncuran satelit TIROS (Television and Infare Observation Satellite) pada
tahun 1960. Yang merupakan satelit tak berawak khusus untuk pengembangan satelit
cuaca. Pada perkembangan selanjutnya di luncurkan satelit berawak seperti
Merkury, Gemini, dan Apollo (Mulyadi Kusumowidagdo dkk, 2008).
Penginderaan jauh
(inderaja), khususnya inderaja dari satelit, berkembang sangat pesat.
Negara-negara yang terlibat dalam pengembangan satelit akan semakin banyak
termasuk didalamnya, dimana diketahui Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
sangat luas yang terbesar disekitar khatulistiwa dan diantara dua benua
Australia, dan diapit dua samudra besar, yakni samudra Hindia dan amudra
Pasifik. Selain itu Indonesia juga merupakan Negara Bahari yang memegang peran
penting dalam pembentukan iklim dan lingkungan global (Purwadhi,1994).
PENGERTIAN
PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh adalah
ilmu atau seni cara merekam suatu objek tanpa kontak fisik dengan menggunakan
alat pada pesawat terbang, balon udara,satelit, dan lain-lain. Dalam hal ini
yang direkam adalah hasil gambar dari proses perekaman penginderaan jauh
(inderaja) yang umumnya berupa foto (Godam, 1970).
Penginderaan jauh sering di
singkat inderaja. Menurut Lillesand dan Keifer, inderaja adalah ilmu atau
teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang objek/wilayah/gejala dengan
cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan
langsung dengan objek/wilayah/gejala yang sedang dikaji (Belajar Geografi,
2008).
Beberapa pengertian penginderaan jauh
oleh para ahli :
1)
Menurut
Lilles and Kiefer : Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang
didapat dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah
atau gejala yang dikaji.
2)
Menurut
Lindgren : Penginderaan jauh adalah bermacam-macamteknik yang dikembangkan
untuk mendapat perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi
tersebut khusus dalam bentuk radiasi elektromegnetik yang di pantulkan atau
dipancarkan dari permukaan bumi.
3)
Menurut
Sabins : Penginderaan ajuh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan
menginterprentasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara
gelombang elektromagnetik dengan suatuobjek (Egi Apriyanto, 2010).
FUNGSI
PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh salah satu
upaya untuk memperoleh informasi tentang potensi sumber daya wilayah pesisir
dan lautan dalam rangka untuk mengoperasikan pengelolaan wilayah pesisir dan
lautan adalah penggunaan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis (SIG). Informasi mengenai objek tersebut diolah, dianalisa,
diinterpretasikan dan peta tematik tata ruang dengan menggunakan SIG.
Pemanfaatan data pengindraan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dan
pengelolaan wilaya pesisir dan lautan (Achmad Fachroddin Syah, 2010).
Digunakan untuk memperoleh
data tentang permukaan bumi yang menggunakan media satelit pesawat terbang.
Jenis data penginderaan jauh, yaitu citra (Lili Somantri, 2008).
KESIMPULAN
Penginderaan jauh merupakan
ilmu atau seni untuk mendapatkan informasi suatu ojek tanpa kontak fisik dengan
menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara, satelit, dan lain-lain.
Penginderaan jauh memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli.
Penginderaan jauh (inderaja) suda lama digunakan setelah ditemukannya kamera,
seniman foto asal prancis bernama Gaspard-filix Tournacho atau dikenal dengan
panggilan Felix Nandar (1858) memotret daerah Bievre, Prancis dari ketinggian
80 meter dengan bantuan balon udara. Di Amaerika foto udara pertama kali dibuat
oleh James Wallace Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365
meter diatas kota Baston.
DAFTAR
PUSTAKA
Hilma, Zuama.2011. Makala Penginderaan
Jauh. Zu’ama. Semarang.
Kusumowidagdo,
Mulyadi. Dkk. 2008. Penginderaan jauh dan Interpretasi Citra. Semarang:
Universitas Negeri Semarang dan LAPAN.
Lillesland,
Thoma. M dan Ralpha W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.
Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Purwadi
S, H dan Sanjoto T, B. 2008. Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh.
Jakarta: LAPAN.
Somantri,
L. 2008. Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk mengidentifikasi kerentanan
dan risiko banjir. Jurnal Gea. 8(2): 25-30.
Syah,
A. F. 2010. Penginderaan dan Aplikasinya di Wilayah Pesisir dan Lautan. Jurnal
kelautan. 3(1): 18-28.